Selasa, 22 Mei 2012

SDA Pulih dan SDA Tak Pulih

kehidupan manusia sangat bergantung dengan sumber daya alam. tetapi dalam pemanfaatannya juga harus diperhatikan. jangan asal memanfaatkan tanpa memperhatikan keadaan untuk selanjutnya. kita ketahui bahwa alam ini adalah titipan anak cucu kita yang harus tetap kita jaga kelestariannya. Sumber daya alam itu sendiri ada bermacam-macam.
Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan terbagi menjadi 3 yaitu:
1.    sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable (Pulih)
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
2.     sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable (tak pulih)
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
3.    Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
Sumber daya alam tak dapat pulih seperti mineral, minyak bumi, gas bumi, dll seringkali merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi Negara berkembang, sedangkan sumberdaya dapat pulih seringkali menjadi tulang punggung pembangunan Negara berkembang. Misalnya hutan dan perikanan .
Di sini saya akan membahas tentang "Pengelolaan Sumber Daya Renewable dan Non Renewable"
Pada dasarnya sumberdaya alam tak dapat pulih perlu dipergunakan dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dalam ukuran waktu yang relative pendek. Sedangkan sumberdaya alam pulih perlu dipergunakan dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin untuk meningkatkan dan mempertahankan perkembangan ekonomi yang baik secara lestari.
Hubungan antara sumberdaya alam, jumlah penduduk dan kualitas hidup dapat digambarkan sebagai berikut (Cloud 1969)
Rkh = (jumlah SDA yang dikelola)/(jumlah penduduk X konsumsi perkapita)

Makin rendah nilai Rkh makin rendah pula kualitas hidupmodern. Penggunaan nilai Rkh sebagai indicator kualitas hidup suatu daerah perlu dilengkapi dengan angka-angka penyebaranpedapatan. Perbandingan antara nilai Rkh potensial dan actual dapat membantu menunjukkan arah dan kemampuan pembangunan ekonomi daerah itu. Bila perbedaan kedua nilai tersebut makin kecil, maka peningkatan kualitas hidup hanya mungkin dilakukan melalui pembatasan jumlah penduduk dan penghematan konsumsi.
Kelanggengan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada sumberdaya alam dapat pulih, maka pengelolaannya menjadi suatu factor penentu sangat penting. Sumber daya alam pulih pada umumnya berkaitan satu sama lain dalam suatu ekosistem. Sehingga pengelolaan sumber alam tidak dapat berdiri sendiri. Missal pengelolaan sumber alam tanah dan vegetasi hutan berkaitan erat sekali dengan keadaan sumber daya alam air.
Sumber daya alam dapat pulih seperti tanah, air, biotis merupakan landasan sumber yang utama dalam pembangunan suatu wilayah sungai. Oleh karena itu pengelolaannya perlu sekali dilaksanakan secara terpadu dalam satuan perencanaan dan pengelolaan DAS.
Suatu sumberalam dapat dipergunakan utuk berbgai keperluan, sehingga pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Yang perlu diperhatikan atas dasar
1.    Efisiensi dan efektifitas penggunaan yang optimal  dalam batas-batas kelestarian yang mungkin
2.    Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem
3.    Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan, sehingga
perombakan ekosistem tidak dilakukan  secara drastic
sumberdaya alam pulih mempunyai status dalam perkembangannya mencapai kematian, yaitu primer, sekunder, produktif, marjinal, dan akan mengubah status primer menjadi sekunder , marjinal, dan tandus. Manusia biasanya mengubah status sekunder menjadi produktif dengan subsidi energy yang banyak. Missal usaha pemanfaatan tanah untuk usaha pertanian tanaman tunggal hanya dapat dipertahankan tingkat produktif itasnya dengan subsidi energy yang besar dalam bentuk pengairan, pupuk, insektisida, pengelolaan tanah, dsb. Subsidi energy yang dilakukan dalam usaha mempertahankan status produktif dari suatu sumber alam dari suatu sumberdaya alam sebenarnya merupakan usaha manusia untk mempertahankan keseimbangan dalam suatu ekosistem buatan yang labil. Produksi yang tinggi darri sumberdaya alam dalam status produktif hanya mungkin dipertahankan dengan subsidi energy yang tinggi untuk janka waktu yang panjang. Energy yang dipergunakan untuk subsidi itu berasal dari sumberdaya alam tak pulih yaitu minyak bumi dan gas bumi. Untuk mempertahankannya secara lestari di masa depan perlu diusahakan penggunakan teknologi perputaran energy yang berasal dari sumber alam biotis.
Dalam pemanfaatan sumberdaya alam perlu kita perhatikan 4 lingkungan yang saling berkaitan sekali yaitu: lingkungan yang matang, lingkungan produksi yang bertumbuh, lingkungan serba guna, dan lingkungan pemukiman dan indutri.
Lingkungan produksi tidak dapat berdiri sendiri tanpa menghiraukan lingkungan perlindungan dan lingkungan pemukiman dan industry, begitu sebaliknya. Hal ini berarti alokasi penggunaan sumberdaya alam dan perimbangan penggunaan antara berbagai sumber alam dan lingkungan perlu dilaksanakan dengan hati-hati dan menyelurh. Unsure pembangunan terpadu sangat menonjol dalam hal ini.
Keseimbangan antara keempat lingkungan itu sangat diperlukan bagi pembangunan ekonomi yang lestari. Karena keseimbangan itu berdasarkan atas perkembangan ekosistem dan sumber alam yang menjadi landasannya, maka jaminan akan ketahanan pembangunan ekonomi dapat diperoleh.


Pengelolaan SDA pulih
•    Perobahan teknologi dan cara eksplorasi secara kuantitatif dapat membuat sumber daya alam yang tak pulih (exhaustible) menjadi sumber daya alam yang pulih (renewable resources) atau yang dapat diperbaharui dengan adanya penemuan deposit baru dan pemanfaatan SDA yang lebih rendah mutunya.
o    Sumber daya alam yang pulih atau yang dapat diperbaharui ini berbeda sifatnya dengan sumber daya alam yang tidak pulih dalam arti bahwa sumber daya yang dapat diperbaharui tercipta kembali secara alamiah
•    Masalah
> Kepunahan dapat terjadi sebagai akibat eksploitasi terhadap SDA yang pulih oleh seorang pemilik tunggal. Dan juga akan dapat terjadi dengan adanya pemilikan SDA oleh umum.
•    Eksploitasi yang berlebihan terhadap SDA milik umum dapat dibatasii dengan beberapa cara :
1.Mengidentifikasi hak penguasaan atau hak pemilikan SDA tersebut dan memperayakan pada kehendak masing-masing penguasa yang bersangkutan. Misal penegasan hak penguasaan (property right) adalah diakuinya zone 200 mil dari pantai
2.Dengan cara pengawasan misalnya  berupa penerapan pembatasan alat tangkap ikan
3.Dengan cara pembatasan jumlah ikan yang ditangkap atau jumlah pohon yang boleh ditebang.
Agar SDA dpt bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal hal berikut sgt perlu dilakukan :
1.    SDA hrus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaannya hrs diusahakan agar produktifitasnya tetap berkelanjutan
2.    Eksploitasi hrs dbawah bats daya regenerasi atau asimilasi SDA
3.    Diperlukan kebijaksanaan dlm pemanfaatan SD yg ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungan
4.    Di dalam pengelolaan SDA hayati perlu adanya pertimbangan  sbb:
A.    teknologi yg dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk kemampuan SD untuk pembaruannya.
B.    Sebagian hasil panen harus digunakan utk menjamin pertumbuhan SDA hayati
C.    Dampak negative pengelolaannya harus dikelola, misalnya dg daur ulang
D.    Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar