Rabu, 29 Agustus 2012

Belajar setinggi-tingginya

Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat...
Tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina...
benar sekali bunyi hadits di atas.  Berapapun umur, masih muda, sudah tua tetap diwajibkan untuk menuntut ilmu. Mencari ilmu tidak harus di sekolah formal saja tetapi ilmu dapat kita cari dan temukan di mana saja. Di rumah, di pasar, di pantai dan tempat-tempat lainnya.
Sejak buaian anak sudah menuntut ilmu, bagaimana? Dari mendengar apa yang orang-orang sekitar bicarakan, saat itulah otak anak sudah merekam. Baik dan buruk seseorang didapat dari apa yang dipelajari anak dari dini.
Saat masuk SD anak mulai bergaul bersama teman-teman, mulai mengenal lingkungan luar. Saat SMP anak sudah memasuki masa pubertas di mana anak mulai tumbuh menjadi pribadi yang ingin mencari jati diri dan mudah terpengaruh. Saat anak memasuki masa SMA disinilah anak-anak mulai tumbuh menjadi remaja yang sering galau. Bingung menentukan arah tujuan, suka berkhayal dan berangan-angan. Tetapi di masa inilah anak yang mulai tumbuh menjadi remaja yang dewasa dituntut untuk cepat menentukan arah ke depan.
Di Indonesia pendidikan formal wajib12 tahun. Tetapi meskipun begitu kita tidak harus berhenti untk menuntut ilmu. Lanjut kuliah, tambah pengalaman, ikut pelatihan/seminar dan lain sebagainya. Sekarang tuntutan pekerjaan sudah semakin tinggi, gelar sarjana sangat diperlukan meskipun sarjana tidak menjamin seseorang langsung mendapat kerja. Sudah gelar sarjana di dapat, gelar master sangat benilai ‘prestisius’. Seseorang yang sudah bergelar master dianggap wah. Dulu masih langka orang-orang seperti ini, tetapi sekarang kesadaran orang menuntut ilmu formal sudah semakin tinggi.
Belajar tanpa kenal lelah, terus belajar hingga ajal menjemput.

 Sekarang aku sedang kuliah sarjana pendidikan fisika di kota tercintaku ini, semoga tidak berhenti sampai sini, aku terus bisa melanjutkan pendidikan yang setinggi-tingginya seperti halnya ayuk dan kakak ku yang sekarang sudah merantau untuk menuntut ilmu untuk menjadi seorang master di Bandung dan Padang. Semangat \(^.^)/

Jumat, 24 Agustus 2012

Cerita Mudik 2012

Puasa sebulan penuh telah berakhir. rasanya terlalu cepat Ramadhan menghampiri. Hari kemenangan akhirnya pun datang tepat pada tangal 19 Agustus 2012.
Tahun ini aku pun ikut ritual mudik ke kampung orang tua di Lintang empat lawang Sumsel. tapi yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, aku mudik sendiri. woooh.. rame banget . tapi alhamdulillah dapat tiket dan tidak terlalu berdesakan bus yang saya tumpangi.
Lebaran di kampung lebih seru dan rame ketimbang lebaran di bengkulu. di kampung rame karena banyak anak2. ada adek, keponakan. pokoknya moment indah banget deh.
Aku pulang kampung hari jumat, lebaran hari minggu dan aku pulang mudik ke bengkulu hari rabu (22/8). nah pada saat pulang mudik itu aku mengalami suatu kejadian tak terduga dan tak terbayangkan sebelumnya. hahha (lebayy)