Sahabat
adalah seseorang yang Tuhan ciptakan untuk mengisi lembaran-lembaran kertas
putih kehidupan kita dengan tinta penuh warna. Ntah itu merah, hijau, pink,
biru, kuning, ungu bahkan hitam. Semua warna itu mempunyai ceritanya
masing-masing. Dan yang pasti namanya akan tergores indah di lembaran itu.
Setiap
dari kita pasti memiliki sahabat. Dia yang selalu menjadi tempat kita mencurahkan
segala isi hati, keluh kesah, rahasia cinta, masalah, dan semuanya yang hanya
ingin dibagikan kepada sahabat.
Kebanyakan
kita menemukan sahabat saat di sekolah, atau bisa bersahabat karena
bertetangga. Berteman dengannya bukan hanya terbatas di satu lingkungan itu
saja, saat berjauhan pun kita masih menjaga komunikasi, saling menyapa memberi
kabar atau sekedar misscall. Itu
tandanya di saat pulsa sedikit masih ingat dia. hehe.. :-)
Saat
kita sudah lulus dari sekolah dan akhirnya terpisah jarak karena lanjut ke
sekolah yang berbeda, atau satu sekolah tapi beda kelas atau jurusan, pindah
keluar kota, sudah bekerja dan masing-masing sibuk dengan urusannya, saat
itulah persahabatn kita diuji. Seberapa jauh kepedulian kita dengan sahabat
yang selama ini selalu bersama.
Persahabatan
itu seperti pohon yang akan subur jika terus dirawat dan di siram. Rawat ia
dengan kehadiranmu di saat dia butuhkan dan siram ia dengan komunikasi yang
mneyejukkan hati. Jangan lupa pupuk ia dengan berbagi cerita. Jika kita saling
mendukung, tulus, menyayangi sahabat, maka persahabatan itu akan bertahan lama
hingga nanti saat kita sudah memiliki anak cucu, kita bisa menularkan indahnya
persahabatan kita.
Banyak
sekali film yang aku tonton tentang pershabatan. Dalam salah satu film yang aku
tonton, meski sudah lama bersahabat, tapi ia bisa hancur jika dalam pershabatan
ternyata kita memiliki rasa iri satu sama lain. Di bibir kita bisa saling
menyemangati tetapi dalam hati ada perasaan kotor karena tak ingin di saingi
oleh sahabat sendiri. Alhasil persahabatan bisa hancur seketika berubah menjadi
musuh yang sangat berbahaya. Kenapa berbahaya ? karena sahabat adalah orang
yang kita percaya, apa jadinya jika dia telah menjadi musuh kita.
Menginjak
dewasa, kadang kita sudah disibukkan dengan urusan individu. Bekerja, bertemu
dengan orang banyak, dikejar deadline, dll. Hal itu yang membuat kita kadang
melupakan hal yang kita anggap sepele yaitu sahabat lama. Ketika sudah lama tak
berjumpa, apalagi jarak yang memisahkan, kebanyakan dari kita gengsi untuk
menyapa dia duluan. Ntah itu karena takut menggangu dia yang sibuk, takut tidak
dibalas, takut takut dan takut.
Sosial
media sekarang lagi booming, sperti facebook, twitter, instagram, bbm, whatsaap dll. Kita bisa tahu kabar dia
lewat status-statusnya. Kalau memang jarang bertemu karena kesibukan dan jarak
yang memisahkan, cobalah salah satu dari kita memulainya dengan mengajak
bertemu di dunia maya, ya maksudnya chatting.
Karena dengan begitu kita tetap bisa merawat dan menyiram pohon persahabatan yang
telah kita jalin sejak lama. Jarak bukanlah lagi masalah untuk berhenti
menjalin komunikasi, agar persahabatan masih bisa tumbuh kokoh dan subur di
hati kita.
Sahabat
adalah harta yang tak ternilai harganya. Meskipun kita telah bertemu dengan
orang-orang baru dalam kehidupan kita, tetapi harus selalu ingat orang-orang
yang pernah meneteskan tinta-tinta berwarnanya dalam lembar cerita kita. Jangan sampai kesibukan membuatmu lupa untuk
sekedar menyapa sahabat lama, meski hanya dengan sekedar 1 sms berisi salam. Ya
sahabatku, aku mencintai kalian karena Allah, dan aku ingin ini terus indah
laksana sahabat-sahabat setia Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar