“MENGANALISIS
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PRIBADI ANTARA SISWA BERPRESTASI DAN KURANG
BERPRESTASI”
By Yestri Hidayati
Mahasiswa pend Fisika
UNIB
Matkul Perkembangan peserta didik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Prestasi adalah hasil yang di
capai seseorang atau kelompok sebagai akibat dari suatu proses perubahan yang
dilakukan. Jika di hubungkan dengan istilah belajar, maka prestasi belajar
siswa adalah suatu hal yang di capai oleh siswa sebagai akibat perbuatan
belajar yang dilakukan. Menurut Whittaker dalam Ahmadi (1991 : 119) belajar
dapat di definisikan sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di
ubah melalui latihan atau pengalaman (Training or Experience). Sedangkan
dalam psikologi, definisi belajar yang paling sering di gunakan adalah
perubahan yang relatif tetap sebagai hasil dari adanya pengalaman. Hardy (1985
: 32).
Gage (1983) dalam Dahar (1991 : 11)
mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Perubahan-perubahan ini dapat berupa
yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata/tertinggal/tersembunyi.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat di simpulkan pengertian prestasi belajar
adalah hasil di suatu proses sebagai wujud interaksi antar-pelakunya yang
berwujud dalam bentuk perubahan pemahaman keterampilan/tingkah laku subyek yang
bersangkutan. Dari beberapa definisi dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang di peroleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Hasil tersebut dapat berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menurut Hasibuan dalam Dahar (1991 :
20) ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa : faktor-faktor
tersebut bisa berasal dari dalam diri siswa (intern) dan bisa juga
berasal dari luar diri siswa (ekstern). Faktor intern dapat
berupa kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kesehatan dan kebiasaan. Sedangkan
faktor ekstern dapat berasal dari keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu dalam penelitian ini
studi kasus untuk mengambarkan aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi sehingga
siswa dapat berprestasi di sekolah. Studi ini dilakukan di lapangan dengan
mencari responden untuk melihat perbedaan karakteristik pribadi yang mana saja
yang dapat mempengaruhi prestasi siswa atau tidak. Oleh karena itu kami mencari
informan yang sesuai dengan fokus penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana karakteristik siswa yang
berprestasi dan tidak berprestasi ?
2.
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi Siswa?
1.1 Tujuan
1.
Mengetahui perbedaan karakteristik
antara siswa yang berprestasi dan tidak berprestasi
2. Mengetahu
faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Prestasi Belajar
Prestasi menurut
kamus besar Bahasa Indonesia (2005) adalah hasil yang telah di capai, yang telah dilakukan
dan yang telah di kerjakan, di bidang akademik. Prestasi memiliki pengertian
sebagai hasil pelajaran yang bersifat kognitif, dan biasanya di tentukan
melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh
hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi
pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada
umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan
satu kriteria (Prakosa, 1991).
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir
yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif,
affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau
bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah
dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar
adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu
terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti
menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi
belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar.
Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi
dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan
rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor.
2.2 Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar
diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar
sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro,
mengemukakan bahwa :
Prestasi belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan
pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan
pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan
“Prestasi belajar adalah kemampuan seseorang. Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51),
menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang
dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar
atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai merupakan
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau
prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita
dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik
dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi
belajarnya rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam
menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah
mata pelajaran selama periode tertentu yang dinyatakan dalam
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang
diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989 : 84-87), mengatakan bahwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : “faktor
internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut :
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement) yaitu
kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si
pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu
lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Menurut
pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh Soenoro (1982 : 30), mengatakan
bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari
si pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar“. Kedua faktor tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
- Faktor
yang berasal dari si pelajar ( siswa)
Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata pelajaran
yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan pengingatan bahan, kemampuan
menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan
menggeneralisasi.
- Faktor
yang berasal dari si pengajar (Guru)
Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si
pelajar, kemampuan menggerakkan minat pelajaran, kemampuan memberikan
penjelasan, kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan
mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan
memberikan tanggapan terhadap reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan kesimpulan
bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari
diri pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar (guru).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990 : 270, mengemukakan
bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dari luar dan
faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini dapat dijelaskan bahwa
pengertian faktor dari luar dan faktor dari dalam yang mempengaruhi prestasi
belajar itu adalah sebagai berikut :
Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar
si pelajar (siswa) yang meliputi :
a.
lingkungan alam dan lingkungan sosial
b.
instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas
serta administrasi.
Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang
berasal dalam diri si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi :
a.
fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra,
b.
Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan
kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses
kegiatan belajar.
Menurut Slameto (1995: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, faktor intern terdiri dari:
- Faktor
jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
- Faktor
psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan)
- Faktor
kelelahan
b. Faktor eksternal
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri
dari:
- Faktor
keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan )
- Faktor
sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah
- Faktor
masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni:
a. Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, faktor intern terdiri dari:
- Faktor
jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
- Faktor
psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan
- Faktor
kelelahan.
b. Faktor eksternal
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri
dari:
- Faktor
keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan
- Faktor
dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah
- Faktor
masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
c. faktor pendekatan
belajar (approach to learning)
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran.
Setiap
orang mempunyai cara belajar yang berbeda dan hal ini berpengaruh pada unsur
tertentu dalam penyusunan rencana pembelajaran. Suatu hal yang essensial dalam
awal perencanaan, untuk memberikan perhatian pada karakteristik, kemampuan, dan
pengalaman dari siswa, baik sebagai kelompok
baik sebagai kelompok maupun individu.
Kemungkinan
hal yang paling mudah diperoleh dan paling sering digunakan sebagai informasi
tentang siswa adalah catatan akademik. Catatan ini termasuk:
1. Nilai
dan tingkat pelatihan apa yang telah diselesaikan dan mata pelajaran utama yang telah dipelajari.
2.
Nilai rata-rata dari pelajaran akademik.
3.
Skor tes kemampuan yang standar dalam
hal ini intelegensi dan dalam bidang
keahlian dasar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat,
Waktu dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan
karakter siwa yang berprestasi dan tidak berprestasi. Penelitian yang dilakukan
dengan melibatkan informan yang berasal dari sekolah MAN 1 Model bengkulu yang
beralamat di jalan Cimanuk km 6.5 Bengkulu. Penelitian juga dilakukan di rumah
informan yang berdekatan di Jalan Timur Indah 4 kota Bengkulu pada hari minggu,
16 Juni 2012.
3.2
Jenis dan Sumber Data
Jenis
data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder
:
1.
Data primer
Ialah
data yang di peroleh langsung dari responden.
2. Data Sekunder
Ialah data yang di peroleh dari buku-buku,
pendapat-pendapat, dan dokumen-dokumen yang terkait yang relevan untuk
menunjang penelitian ini.
3.3
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang paling utama di gunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
secara langsung (lisan) kepada responden. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana prestasi belajar anak, dan aspek-aspek yang mempengaruhi proses belajar anak.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat informasi melalui
dokumentasi, atau keterangan tertulis lainnya yang menyimpan suatu peristiwa/data
sesuai dengan kebutuhan penelitian.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Perbedaan Karakteristik pribadi Siswa
Berprestasi Dengan Siswa Tidak Berprestasi
Hasil wawancara yang dilakukan pada
siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Bengkulu, yang terletak di jalan
Cimanuk km 6,5 Bengkulu. Penelitian ini menggunakan informan sebanyak dua
orang, yaitu terdiri dari satu siswa yang berprestasi dengan siswa yang
tidak berprestasi. Dari semua informan telah memberikan semua jawaban dari
semua permasalahan yang ada pada latar belakang dan semua informan telah
memberikan jawaban dari semua pertanyaan yang ada pada pedoman wawancara.
Profil Informan Anak
1.
Nama : (YD)
Tempa/tanggal lahir :
Bengkulu, 24 Juni 1995
Jenis kelamin :
Perempuan
Kelas :
XI IPA
Sekolah : MAN 1 Model Bengkulu
Alamat : Jln. Timur Indah 4A Rt. 01 rw. 01
no. 15
Prestasi : Juara kelas (3 besar), Mengikuti
LKTI, mewakili
sekolah mengikuti OSN
2.
Nama : (DL)
Tempa/tanggal lahir :
Bengkulu, 13 Agustus 1994
Jenis kelamin :
Laki-laki
Kelas :
XI IPS
Sekolah :
MAN 1 Model
Bengkulu
Alamat :
Jln. Timur Indah 4 Rt. 01 rw. 01 no. 40
Prestasi :
Tidak ada
4.2 Perbedaan Karakteristik pribadi Siswa
Berprestasi Dengan Siswa Tidak Berprestasi
Berdasarkan hasil wawancara
dengan dua orang informan DL dan YD ada beberapa hal yang
mempengaruhi seorang siswa memiliki prestasi atau sebaliknya. Hal pertama yang
dapat mempengaruhi siswa menjadi berprestasi atau tidak adalah pada aspek kepribadian.
Pada siswa berprestasi, temperamentalnya normal sedangkan pada siswa yang kurang
berprestasi mempunyai temperamental temperamen. Begitu juga
dengan kedisiplinan keduanya terdapat perbedaan. Pada anak yang berprestasi,
menerapkan sikap disiplin baik di sekolah maupun di rumah, sedangkan anak yang
tidak berprestasi sikap disiplinnya masih kurang.
Selanjutnya sikap terhadap orang lain
juga dapat mempengaruhi prestasi siswa. Pada siswa yang berprestasi, sikapnya
terhadap orang tua sopan dan suka membantu orang tua, sebaliknya anak yang
kurang berprestasi suka membantah orang tua. Sikap terhadap guru juga terlihat
perbedaan. Anak yang berprestasi mempunyai sikap
baik, suka
bertanya dan aktif di kelas, sebaliknya anak yang kurang berprestasi suka
melanggar aturan dan cuek. Tetapi ternyata untuk sikap terhadap
teman sebaya, anak yang kurang berprestasi dan berprestasi mempunyai sikap yang
sama-sama baik. Karena pada masa remaja/puber, anak lebih percaya dan lebih
nyaman kepada teman daripada orang tua.
Adapun hal yang ketiga yang dapat
mempengaruhi anak berprestasi atau tidak adalah sikap dan kebiasaan belajar.
Kebiasaan belajar diukur dengan beberapa hal diantaranya tingkat
kehadiran, mengerjakan tugas, kebiasaan belajar di rumah, sikap
ketika dalam kesulitan belajar, persiapan belajar, dan persiapan ujian.
Berdasarkan hasil jawaban kedua siswa ada perbedaan kebiasaan belajar yang
sangat besar di mulai dari tingkat kehadiran sampai 98% untuk anak yang
berprestasi sedangkan anak yang tidak berprestasi tingkat kehadirannya hanya
70%. Lalu ketika di beri tugas siswa yang berprestasi selalu mengerjakan
tugas dengan baik, sebaliknya siswa yang tidak berprestasi berdasarkan hasil wawancara menyatakan
jarang mengerjakan tugas. Selain itu siswa yang berprestasi kebiasaan belajar
di rumahnya berlaku dari pukul 19.00-21.00 setiap harinya, sebaliknya siswa
yang tidak beprestasi tidak memiliki kebiasaan belajar di rumah. Anak yang
kurang berprestasi lebih senang menghabiskan waktu dengan bersenang-senang atau
jalan-jalan daripada belajar di rumah.
Karakter lainnya tergambar pada siswa
berprestasi jika mendapatkan kesulitan belajar mereka berusaha
menyelesaikannya dan belajar di waktu kondusif yaitu waktu menjelang subuh,
tidur dulu sebelum belajar lagi agar lebih konsentrasi dan ikut bimbingan
belajar. Sedangkan siswa yang tidak berprestasi ketika mengalami kesulitan
belajar tidak peduli dan cuek. Kemudian setiap hari siswa berprestasi
selalu mempersiapkan diri untuk belajar setiap hari, sedangkan siswa yang tidak
berprestasi tidak memiliki kesiapan belajar.
Perbedaan yang juga mempengaruhi anak
berprestasi dengan tidak juga terlihat dari orientasi terhadap pendidikan dan
cita-cita masa depan. Pada anak yang berprestasi memiliki kesungguhan belajar,
kesadaran yang tinggi, pendapatnya tentang pendidikannya cukup baik dan
cita-citanya ke depan sudah punya gambaran untuk jenjang penidikan yang
akan ditempuh dan pekerjaan yang dipilih memiliki
peluang kerja cukup besar di masa depan. Sedangkan anak yang kurang
berprestasi dia tidak memiliki kesungguhan belajar, kesadarannya kurang, pendapat
tentang pendidikannya biasa saja, namun dia memiliki cita-cita jadi polisi.
Gambaran tersebut menunjukkan cita-cita yang dia ingin gapai tidak memerlukan
tingkat nilai akademis yang kompetitif tinggi.
Perbedaan prestasi juga di pengaruhi
oleh masalah yang sering dialami karena akan mempengaruhi semangat dan
kesungguhan belajar sehingga menghasilkan prestasi yang memuaskan. Berdasarkan
jawaban dari semua responden mereka memiliki masalah masing-masing. Namun
sejauhmana mereka mampu menyelesaikan atau mencari cara jitu untuk
mengatasinya. Masalah pada siswa yang berprestasi hanya pada keseimbangan tubuh
yang menurun akibat dari banyaknya aktivitas dan kegiatan yang diambil untuk
mencapai masa depan yang cerah. Sedangkan pada anak yang kurang berprestasi, berdasarkan
hasil penelitian memiliki masalah keluarga yang cukup serius. Sehingga DL merasa
tertekan karena status ibunya yang menjadi istri kedua ditambah komunikasi
dengan orang tua yang cukup buruk. Apalagi dengan sang ayah yang tidak tinggal
serumah. Sehingga dia tidak mempunyai sosok ayah yang menjadi
panutan dan tidak ada yang mengawasinya. Semua tekanan psikologis si anak tidak pernah
diselesaikan sehingga sang anak juga kurang memiliki kesungguhan untuk menata
masa depan. Si anak akan lebih suka di luar rumah ketimbang sering
berada di rumah.
Sedangkan aspek-aspek lainnya seperti
aspek pertumbuhan, kondisi kesehatan, latar belakang ekonomi keluarga tidak
langsung mempengaruhi prestasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu
aspek-aspek yang harus dibenahi oleh setiap siswa adalah aspek yang telah
dijabarkan di atas yaitu kepribadian, sikap baik terhadap
orang lain maupun sikap kebiasaan belajar, orientasi pendidikan dan cita-cita
serta masalah yang dihadapi anak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
penulis, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Anak
berprestasi dengan tidak berprestasi memiliki perbedaan karakteristik
2.
Fktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan itu antara lain aspek kepribadian, sikap da
perilaku, orientasi pendidikan dan cita-cita, keluarga dan masalah yang
dihadapi anak tersebut.
3.
Dari
penelitian ternyata faktor-faktor yang meliputi aspek pertumbuhan, kondisi
kesehatan, dan latar belakang ekonomi tidak langsung mempengaruhi prestasi
anak.
4.
5.2 Saran
1.
Orang
tua lebih peduli terhadap prestasi belajar anaknya
2.
Sebaiknya
orang tua lebih sering berkomunikasi dengan anak baik secara verbal maupun
nonverbal dengan cara membimbing/mendampingi anak dalam proses belajar dan
memberikan motivasi kepada anak agar dapat lebih bersemangat dalam upaya
meningkatkan prestasi belajarnya.
3.
Bersikap
baik, patuh dan menghormati orang tua
4.
Orang
tua lebih memperhatikan lingkungan pergaulan anak sehingga orang tua dapat
mengontrol tingkah laku anak