Kamis, 19 Juli 2012

the POWER OF PELUKAN


Beberapa tahun lalu ada berita di TV Sydney bahwa bayi lahir prematur 27 minggu yg sdh dinyatakan meninggal, hidup lagi stlah 2 jam DIPELUK ibunya.

Yang dilakukan oleh si ibu, dikenal sbg "Kangaroo Care" yaitu perawatan bayi prematur dgn cara memberikan sentuhan hangat dan menyalurkan energi si ibu kpd bayi-nya.

Kisah nyata diatas juga membuktikan bhw "PELUKAN" bisa memberi keajaiban2, dan bisa kita praktekkan dalam kehidupan se-hari2.

Seorang ahli terapis bilang : “Kalau rumah tangga Anda diambang kehancuran, peluklah pasangan Anda 20X sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai”.

Setiap org butuh :
4X pelukan/hari utk tetap hidup, 8X utk sehat &
12X utk awet muda & bahagia.

Saat berpelukan, tubuh melepaskan "hormon OXYTOKSIN" yg tersambung dengan rasa damai & cinta. Hormon ini membuat jantung & pikiran sehat.

☑ Pelukan dpt dilakukan kpd semua, suami/istri, keluarga, anak,orang tua & teman (tentu sejenis...yaa)
☑ Pelukan Ini jg berlaku pd anak2. Jika bayi Anda rewel, peluklah(jgn di jewer). Dia akan merasa aman & efeknya pada kekebalan tubuh.
☑ Pelukan juga dpt mengurangi sakit fisik maupun psikis & mengubah emosi negatif menjadi positif.

Jadi, skrg siapkan pelukan terbaik Anda utk orang2 yg Anda cintai
☑ Minimal suami istri sebelum berangkat kerja dan pulang kerja.
☑ Orang tua dg anak2 saat pergi & pulang sekolah

tapi ingat, berpelukan kepada siapapun asal dia adalah muhrim saudara. atau kalaau nggak ada pasangan peluk guling saja ya, hehehe

Minggu, 08 Juli 2012

Perbdaan karakteristik pribadi antara siswa berprestasi dan kurang berprestasi


“MENGANALISIS PERBEDAAN KARAKTERISTIK PRIBADI ANTARA SISWA BERPRESTASI DAN KURANG BERPRESTASI”
By Yestri Hidayati
Mahasiswa pend Fisika UNIB
Matkul Perkembangan peserta didik

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang
 Prestasi adalah hasil yang di capai seseorang atau kelompok sebagai akibat dari suatu proses perubahan yang dilakukan. Jika di hubungkan dengan istilah belajar, maka prestasi belajar siswa adalah suatu hal yang di capai oleh siswa sebagai akibat perbuatan belajar yang dilakukan. Menurut Whittaker dalam Ahmadi (1991 : 119) belajar dapat di definisikan sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di ubah melalui latihan atau pengalaman (Training or Experience). Sedangkan dalam psikologi, definisi belajar yang paling sering di gunakan adalah perubahan yang relatif tetap sebagai hasil dari adanya pengalaman. Hardy (1985 : 32).
Gage (1983) dalam Dahar (1991 : 11) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Perubahan-perubahan ini dapat berupa yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata/tertinggal/tersembunyi. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat di simpulkan pengertian prestasi belajar adalah hasil di suatu proses sebagai wujud interaksi antar-pelakunya yang berwujud dalam bentuk perubahan pemahaman keterampilan/tingkah laku subyek yang bersangkutan. Dari beberapa definisi dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang di peroleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil tersebut dapat berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menurut Hasibuan dalam Dahar (1991 : 20) ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa : faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri siswa (intern) dan bisa juga berasal dari luar diri siswa (ekstern). Faktor intern dapat berupa kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kesehatan dan kebiasaan. Sedangkan faktor ekstern dapat berasal dari keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu dalam penelitian ini studi kasus untuk mengambarkan aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi sehingga siswa dapat berprestasi di sekolah. Studi ini dilakukan di lapangan dengan mencari responden untuk melihat perbedaan karakteristik pribadi yang mana saja yang dapat mempengaruhi prestasi siswa atau tidak. Oleh karena itu kami mencari informan yang sesuai dengan fokus penelitian ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana karakteristik siswa yang berprestasi dan tidak berprestasi ?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Siswa?

1.1  Tujuan
1.      Mengetahui perbedaan karakteristik antara siswa yang berprestasi dan tidak berprestasi
2.      Mengetahu faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi siswa


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Definisi Prestasi Belajar
Prestasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005) adalah hasil yang telah di capai, yang telah dilakukan dan yang telah di kerjakan, di bidang akademik. Prestasi memiliki pengertian sebagai hasil pelajaran yang bersifat kognitif, dan biasanya di tentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa, 1991).
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor.
2.2 Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro, mengemukakan bahwa :
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseorang. Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang dinyatakan dalam
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989 : 84-87), mengatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : “faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut :
  • Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.
  • Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh Soenoro (1982 : 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar“. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • Faktor yang berasal dari si pelajar ( siswa)
Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata pelajaran yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan menggeneralisasi.
  • Faktor yang berasal dari si pengajar (Guru)
Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan kesimpulan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar (guru).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990 : 270, mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini dapat dijelaskan bahwa pengertian faktor dari luar dan faktor dari dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai berikut :
  • Faktor dari luar
Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si pelajar (siswa) yang meliputi :
a. lingkungan alam dan lingkungan sosial
b.  instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas serta administrasi.
  • Faktor dari dalam
Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi :
a.  fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra,
b.  Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar.
Menurut Slameto (1995: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a.      Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:
  1. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
  2. Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)
  3. Faktor kelelahan
b.      Faktor eksternal
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
  1. Faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang  kebudayaan )
  2. Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah
  3. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni:
a.      Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:
  1. Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
  2. Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan
  3. Faktor kelelahan.
b.      Faktor eksternal
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
  1. Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan
  2. Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah
  3. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
c.       faktor pendekatan belajar (approach to learning)
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan  pembelajaran  materi-materi pelajaran.
Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda dan hal ini berpengaruh pada unsur tertentu dalam penyusunan rencana pembelajaran. Suatu hal yang essensial dalam awal perencanaan, untuk memberikan perhatian pada karakteristik, kemampuan, dan pengalaman dari siswa, baik sebagai kelompok
baik sebagai kelompok maupun individu.
Kemungkinan hal yang paling mudah diperoleh dan paling sering digunakan sebagai informasi tentang siswa adalah catatan akademik. Catatan ini termasuk:
1.      Nilai dan tingkat pelatihan apa yang telah diselesaikan dan mata pelajaran utama yang telah dipelajari.
2.      Nilai rata-rata dari pelajaran akademik.
3.      Skor tes kemampuan yang standar dalam hal ini intelegensi dan dalam bidang keahlian            dasar


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Waktu dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan karakter siwa yang berprestasi dan tidak berprestasi. Penelitian yang dilakukan dengan melibatkan informan yang berasal dari sekolah MAN 1 Model bengkulu yang beralamat di jalan Cimanuk km 6.5 Bengkulu. Penelitian juga dilakukan di rumah informan yang berdekatan di Jalan Timur Indah 4 kota Bengkulu pada hari minggu, 16 Juni 2012.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :
1. Data primer
Ialah data yang di peroleh langsung dari responden.
2. Data Sekunder
         Ialah data yang di peroleh dari buku-buku, pendapat-pendapat, dan dokumen-dokumen yang terkait yang relevan untuk menunjang penelitian ini.
3.3 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang paling utama di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.    Wawancara
          Wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung (lisan) kepada responden. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar anak, dan aspek-aspek yang mempengaruhi proses belajar anak.
2.      Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat informasi melalui dokumentasi, atau keterangan tertulis lainnya yang menyimpan suatu peristiwa/data sesuai dengan kebutuhan penelitian.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perbedaan Karakteristik pribadi Siswa Berprestasi Dengan Siswa Tidak Berprestasi
Hasil wawancara yang dilakukan pada siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Bengkulu, yang terletak di jalan Cimanuk km 6,5 Bengkulu. Penelitian ini menggunakan informan sebanyak dua orang, yaitu terdiri dari  satu siswa yang berprestasi dengan siswa yang tidak berprestasi. Dari semua informan telah memberikan semua jawaban dari semua permasalahan yang ada pada latar belakang dan semua informan telah memberikan jawaban dari semua pertanyaan yang ada pada pedoman wawancara.

Profil Informan Anak
1.      Nama                                 :  (YD)
Tempa/tanggal lahir           : Bengkulu, 24 Juni 1995
Jenis kelamin                     : Perempuan
Kelas                                 : XI IPA
Sekolah                             : MAN 1 Model Bengkulu
Alamat                              : Jln. Timur Indah 4A Rt. 01 rw. 01 no. 15
Prestasi                              : Juara kelas (3 besar), Mengikuti LKTI, mewakili
  sekolah mengikuti OSN

2.      Nama                                 : (DL)
Tempa/tanggal lahir           : Bengkulu, 13 Agustus 1994
Jenis kelamin                     : Laki-laki
Kelas                                 : XI IPS
Sekolah                             : MAN 1 Model Bengkulu
Alamat                              : Jln. Timur Indah 4 Rt. 01 rw. 01 no. 40
Prestasi                              : Tidak ada
4.2 Perbedaan Karakteristik pribadi Siswa Berprestasi Dengan Siswa Tidak Berprestasi
 Berdasarkan hasil wawancara  dengan dua orang informan DL dan YD ada beberapa hal yang mempengaruhi seorang siswa memiliki prestasi atau sebaliknya. Hal pertama yang dapat mempengaruhi siswa menjadi berprestasi atau tidak adalah pada aspek kepribadian. Pada siswa berprestasi, temperamentalnya normal sedangkan pada siswa yang kurang berprestasi mempunyai temperamental temperamen. Begitu juga dengan kedisiplinan keduanya terdapat perbedaan. Pada anak yang berprestasi, menerapkan sikap disiplin baik di sekolah maupun di rumah, sedangkan anak yang tidak berprestasi sikap disiplinnya masih kurang.
Selanjutnya sikap terhadap orang lain juga dapat mempengaruhi prestasi siswa. Pada siswa yang berprestasi, sikapnya terhadap orang tua sopan dan suka membantu orang tua, sebaliknya anak yang kurang berprestasi suka membantah orang tua. Sikap terhadap guru juga terlihat perbedaan. Anak yang berprestasi mempunyai sikap baik, suka bertanya dan aktif di kelas, sebaliknya anak yang kurang berprestasi suka melanggar aturan dan cuek. Tetapi ternyata untuk sikap terhadap teman sebaya, anak yang kurang berprestasi dan berprestasi mempunyai sikap yang sama-sama baik. Karena pada masa remaja/puber, anak lebih percaya dan lebih nyaman kepada teman daripada orang tua.
Adapun hal yang ketiga yang dapat mempengaruhi anak berprestasi atau tidak adalah sikap dan kebiasaan belajar.  Kebiasaan belajar diukur dengan beberapa hal diantaranya tingkat kehadiran, mengerjakan tugas, kebiasaan belajar di rumah, sikap ketika dalam kesulitan belajar, persiapan belajar, dan persiapan ujian. Berdasarkan hasil jawaban kedua siswa ada perbedaan kebiasaan belajar yang sangat besar di mulai dari  tingkat kehadiran sampai 98% untuk anak yang berprestasi sedangkan anak yang tidak berprestasi tingkat kehadirannya hanya 70%.  Lalu ketika di beri tugas siswa yang berprestasi selalu mengerjakan tugas dengan baik, sebaliknya siswa yang tidak berprestasi berdasarkan hasil wawancara menyatakan jarang mengerjakan tugas. Selain itu siswa yang berprestasi kebiasaan belajar di rumahnya berlaku dari pukul 19.00-21.00 setiap harinya, sebaliknya siswa yang tidak beprestasi tidak memiliki kebiasaan belajar di rumah. Anak yang kurang berprestasi lebih senang menghabiskan waktu dengan bersenang-senang atau jalan-jalan daripada belajar di rumah.
Karakter lainnya tergambar pada siswa berprestasi  jika mendapatkan kesulitan belajar mereka berusaha menyelesaikannya dan belajar di waktu kondusif yaitu waktu menjelang subuh, tidur dulu sebelum belajar lagi agar lebih konsentrasi dan ikut bimbingan belajar. Sedangkan siswa yang tidak berprestasi ketika mengalami kesulitan belajar tidak peduli dan cuek.  Kemudian setiap hari siswa berprestasi selalu mempersiapkan diri untuk belajar setiap hari, sedangkan siswa yang tidak berprestasi tidak memiliki kesiapan belajar.
Perbedaan yang juga mempengaruhi anak berprestasi dengan tidak juga terlihat dari orientasi terhadap pendidikan dan cita-cita masa depan. Pada anak yang berprestasi memiliki kesungguhan belajar, kesadaran yang tinggi, pendapatnya tentang pendidikannya cukup baik dan cita-citanya ke depan sudah punya gambaran untuk jenjang penidikan yang akan ditempuh dan pekerjaan yang dipilih memiliki peluang kerja cukup besar di masa depan. Sedangkan anak yang kurang berprestasi dia tidak memiliki kesungguhan belajar, kesadarannya kurang, pendapat tentang pendidikannya biasa saja, namun dia memiliki cita-cita jadi polisi. Gambaran tersebut menunjukkan cita-cita yang dia ingin gapai tidak memerlukan tingkat nilai akademis yang kompetitif tinggi.
Perbedaan prestasi juga di pengaruhi oleh masalah yang sering dialami karena akan mempengaruhi semangat dan kesungguhan belajar sehingga menghasilkan prestasi yang memuaskan. Berdasarkan jawaban dari  semua responden mereka memiliki masalah masing-masing. Namun sejauhmana mereka mampu menyelesaikan atau mencari cara jitu untuk mengatasinya. Masalah pada siswa yang berprestasi hanya pada keseimbangan tubuh yang menurun akibat dari banyaknya aktivitas dan kegiatan yang diambil untuk mencapai masa depan yang cerah. Sedangkan pada anak yang kurang berprestasi, berdasarkan hasil penelitian memiliki masalah keluarga yang cukup serius. Sehingga DL merasa tertekan karena status ibunya yang menjadi istri kedua ditambah komunikasi dengan orang tua yang cukup buruk. Apalagi dengan sang ayah yang tidak tinggal serumah. Sehingga dia tidak mempunyai sosok ayah yang menjadi panutan dan tidak ada yang mengawasinya.  Semua tekanan psikologis si anak tidak pernah diselesaikan sehingga sang anak juga kurang memiliki kesungguhan untuk menata masa depan. Si anak akan lebih suka di luar rumah ketimbang sering berada di rumah.
Sedangkan aspek-aspek lainnya seperti aspek pertumbuhan, kondisi kesehatan, latar belakang ekonomi keluarga tidak langsung mempengaruhi prestasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu aspek-aspek yang harus dibenahi oleh setiap siswa adalah aspek yang telah dijabarkan di atas yaitu kepribadian, sikap baik terhadap orang lain maupun sikap kebiasaan belajar, orientasi pendidikan dan cita-cita serta masalah yang dihadapi anak.         


BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Anak berprestasi dengan tidak berprestasi memiliki perbedaan karakteristik
2.      Fktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan itu antara lain aspek kepribadian, sikap da perilaku, orientasi pendidikan dan cita-cita, keluarga dan masalah yang dihadapi anak tersebut.
3.      Dari penelitian ternyata faktor-faktor yang meliputi aspek pertumbuhan, kondisi kesehatan, dan latar belakang ekonomi tidak langsung mempengaruhi prestasi anak.
4.       
5.2 Saran
1.      Orang tua lebih peduli terhadap prestasi belajar anaknya
2.      Sebaiknya orang tua lebih sering berkomunikasi dengan anak baik secara verbal maupun nonverbal dengan cara membimbing/mendampingi anak dalam proses belajar dan memberikan motivasi kepada anak agar dapat lebih bersemangat dalam upaya meningkatkan prestasi belajarnya.
3.      Bersikap baik, patuh dan menghormati orang tua
4.      Orang tua lebih memperhatikan lingkungan pergaulan anak sehingga orang tua dapat mengontrol tingkah laku anak